-->

Kepala Karantina RI Siap Bantu Pakpak Bharat Tembus Ekspor Gambir Secara Mandiri

Editor: Admin author photo

Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu wilayah produktif penghasil komuditas tanaman gambir.

Sudah tidak asing lagi jika dua dua kecamatan yakni; Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe memproduksi hasil gambir cukup besar. Tidak tanggung-tanggung dua komuditas tersebut sudah lama diekspor ke luar negeri.


Namun saat ini masyarakat di dua kecamatan tersebut mulai mengeluh. Harga gambir dipasaran cukup memprihatinkan. Taksirannya per kilo hanya Rp19.000-Rp23.000 ribu. Biaya panen dengan harga jual tidak sebanding lagi. Padahal sebelumnya pernah mencapai Rp90.000 ribu perkilo.

Turunya harga gambir tersebut membuat pemerintah Pakpak Bharat menelusuri apa penyebab harga gambir terus menurun. Namun belakangan penyebab turunnya harga gambir tersebut mulai terungkap. Penyebab utama rantai tata niaga terlalu panjang.

Hal demikian terungkap pada saat Dinas Koperasi dan UMKM Pakpak Bharat Orba Suntuk Manik MH, Direktur Perusahaan Daerah Pakpak Agro Lestari (PD PAL) Tigan Solin SE bertemu dengan Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) RI Dr Ali Jamil, Kepala Balai Karantina Belawan, Kualanamu dan Tanjung Balai drh Bukhri di Kualanamo, Kepala Bagian Karantina Tumbuhan UPT Balai Besar Karintina Pertanian Belawan Nurdin Kamil di Deliserdang, Minggu (6/10/2019). Pertemuan tersebut diiniasi Hendri Limbong ASN Pakpak Bharat pemilik sertifikasi pelatihan pertanian internasional.

“Saya melihat belakangan ini petani gambir di Pakpak Bharat cukup memprihatinkan sekali. Petani gambir tidak lagi berdaulat dan komoditi gambir itu sendiri. Namun penyebabnya rantai tata niaga yang saat ini terlalu panjang maka perlu dilakukan perbaikan,” kata Hendri Limbong kepada Kepala Barantan RI Dr Ali Jamil.

Kepada Dr Jamil, Hendri mengatakan, tujuan diskusi Direktur PD PAL dan Dinas Koperasi dan UMKM Pakpak Bharat agar membantu membantu agar pengusaha dari Pakpak Bharat dan Sumut untuk memasarkan komoditi internasional yang sangat dibutuhkan pasar global agar harga gambir meningkat. Kemudian petani bisa gembira lagi,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, tujuan mempermudah ekpor gambir untuk peningkatan ekonomi yang berkeadilan sebab gambir adalah komuditas unggulan Pakpak Bharat. Dirut PD PAL Tigan Solin SE menyampaikan keluhan terkait kondisi harga gambir ditingkat eksportir mengalami keterpurukan.

Tigan mengatakan, belakangan ini harga gambir di tingkat petani cukup memprihatinkan. Ia juga mengatakan, PD PAL sendiri sudah berupaya menjaga harga misalnya untuk penampungan gambir mencapai Rp27 ribu per kilogram. Namun karena rendahnya dipasaran PD PAL tidak mampu mempertahankan harga yang maksimal. 

“Sebenarnya kami PD PAL terus berusaha agar harga gambir tetap tinggi. Jika saat ini harga gambir dibeli oleh pengecer Rp19.000 ribu kami tetap mempertahankan harga Rp27 ribu,” kata Tigan.

Tigan berharap Kepala Badan Karantina kementrian pertanian Dr Ali Jamil untuk membantu Pakpak Bharat untuk bisa menyambungkan komuditas gambir ke negara pengimport gambir. Tujuannya agar harga gambir dapat bersaing. Punya Nilai Tambah Permintaan PD PAL tersebut pun dikabulkan Kepala Badan Karantina kementrian pertanian Dr Ali Jamil. Kepada PD PAL dan Dinas Koperasi dan UMKM, Dr Ali Jamil berkomitmen akan membantu Kabupaten Pakpak Bharat menyambungkan ke tujuan negara ekspor. Dan menyarankan jangka menengah ke depan lebih mengutamakan mendorong turunan produk gambir agar lebih punya nilai tambah. Sementara Kepala Dinas UMKM Pakpak Bharat Orba Suntuk Manik mengatakan, pada pertemuan tersebut kepala karantina siap memfasilitasi Pemkab Pakpak Bharat untuk membantu proses ekspor gambir. Ia juga mengatakan, kementrian juga mengatakan Pakpak Bharat dapat secara mandiri melakukan ekpor. “Karantina juga siap membantu fasilitas penunjang ekspor,” tukasnya.
Share:
Komentar

Berita Terkini