Camat Sibagindar, Saor Manik bersama beberapa kepala desa dan perangkat Desa. |
"Pembukaan Jalan Aornakan-Sibagindar hingga sampai sekarang bisa dilalui masyarakat sebenarnya seperti mimpi siang hari bagi masyarakat. Sebab masyarakat sebelumnya tidak pernah mengira dan percaya pembangunan jalan itu bisa terealisasi, apalagi warga mengetahui bahwa pembukaan jalan itu membutuhkan biaya yang besar," kata Saor Manik, Minggu 21 Mei 2017 di Medan.
Mantan Camat PGGS itu mengutarakan pembukaan Aornakan-Sibagindar sebenarnya memberikan manfaat dan keuntungan yang banyak bagi warga. "Banyak sekali keuntungan pembukaan jalan itu. Pokoknya semua warga bersyukur," ujarnya dengan wajah ceria.
Disebutkannya, keuntungan yang paling utama dalah mengenai jarak tempuh masyarakat dari Sibagindar pusat Kabupaten Pakpak Bharat. "Dulunya, jika warga Sibagidar menuju Salak harus membutuhkan waktu perjalanan selama 4 jam itupun harus melalui Aceh Singkil. Sekarang warga boleh ke Salak hanya dengan waktu sekira 1 setengah jam. Pokoknya jarak tempuhnya hanya singkat yang dulunya mencapai 25 Km kini menjadi 12 Km," terangnya.
Keuntungan lain kata Saor untuk akses pendidikan yang lebih cepat ke pusat Kabupaten. "Paling penting adalah untuk transportasi dan mengangkut hasil-hasil pertanian. Masyarakat sangat terbantu sekali," bebernya.
Karena itu, Saor mengungkapkan kalau pun ada warga yang melayangkan kritikan soal pembangunan itu sebenarnya bukan masyakat Sibagindar.
"Kalau ada yang ribut, tentunya bukan warga disana. Semua warga senang dan mengucapkan terima kasih kepada Bupati, anggota dewan yang memperjuangkan hak 3000 jiwa, 4 desa termasuk Napatalun, Sibagindar, Pagindar dan Lae Mbetar," tukasnya.
Laporan | Redaksi