IMUNISASI terhadap penyakit Campak atau Measles dan Rubella (MR) saat ini menjadi program nasional, sedang di kampanyekan di Kabupaten Pakpak Bharat.
Secara resmi, Ketua TP PKK Kabupaten Pakpak Bharat, Ny. Dewi Remigo Berutu, S.Sos, mencanangkan kegiatan ini di Bale Sada Arih, Kompleks Perkantoran Panorama Indah Sindeka, Salak pada Rabu (01/08), yang ditandai dengan pemberian imunisasi kepada 3 orang perwakilan para siswa, yaitu Sabremo Boangmanalu dari SD 2 Salak, Liaimo Banurea (SD 2 Salak), dan Agnes Yosefani Padang (SMP 1 Salak).
Kampanye Imunisasi MR adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Program ini bertujuan untuk memutus transmisi penularan virus campak dan rubella. Kehadiran para pemangku kepentingan seperti para Camat dan Kepala Desa, perwakilan TNI dan Polri, pemuka masyarakat dan agama, serta para guru sangat penting dalam sosialisasi kegiatan ini yang sudah dilakukan sejak bulan Juli yang lalu, sebagaimana diutarakan oleh Ny. Dewi Remigo yang mengharapkan peran serta seluruh elemen dalam menyukseskan kampanye ini.
“Terkhusus kepada tim penggerak PKK, baik yang ada di Kecamatan dan Desa, serta para orang tua agar mehyegerakan membawa anaknya untuk diimunisasi MR, dan semuanya gratis tanpa dipungut biaya,”terangnya. Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Sekda, Sahat Banurea, S.Sos, M.Si, juga menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, terkhusus generasi muda. Senada dengan Ketua TP PKK, beliau mengutarakan pentingnya keterlibatan seluruh unsur dan kelompok masyarakat sehingga mampu berkontribusi dan menyamakan persepsi serta terlibat aktif dalam kampanye imunisasi ini.
“Hal yang cukup penting juga adalah adanya keterpaduan tindakan sehingga irama yang dihasilkan dalam pelaksanaannya akan lebih maksimal lagi”, tuturnya. Ka. Dinas Kesehatan, dr. Tomas, dengan didampingi Ka. Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit & Penyehatan Lingkungan (P2P-PL), dr. Pintar Manihuruk, saat dikonfirmasi mengutarakan bahwa Kabupaten Pakpak Bharat akan mengupayakan 100 persen untuk tercapainya imunisasi ini.
“Karena jika tidak, maka akan menjadikan kantong-kantong virus penyakit, yang suatu saat akan menyebarkan penyakit kepada anak-anak kita yang sehat”, terangnya. Secara khusus disampaikan juga bahwa tujuannya adalah meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat, memutus transmisi virus campak dan rubella, menurunkan angka kesakitan campak dan rubella, serta menurunkan angka kejadian Congenital Rubella Syndrome (CRS).
Perwakilan dari UPT Pelatihan Kesehatan Dinkes Prov. Sumatera Utara, Jandes Saragih, M.Kes, yang hadir pada acara pencanangan ini menyampaikan bahwa target utama pelaksanaan imunisasi ini adalah untuk memutus rantai virus MR. Keberhasilan program ini juga tergantung dukungan dari lintas sektoral. Kementerian Kesehatan menjalankan program ini dilakukan guna melengkapi imunisasi dasar lengkap dan menekan angka kesakitan dan kematian anak.
Imunisasi MR akan dilaksanakan dalam dua fase. Fase pertama telah dilaksanakan Agustus dan September 2017 di Pulau Jawa. Sementara itu, fase kedua dilaksanakan pada tahun 2018 di seluruh Indonesia. Campak dan Rubella adalah penyakit yang berbahaya dan menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini tidak ada obatnya namun dapat dicegah melalui imunisasi sejak dini. Pemerintah menargetkan mengeliminasi campak dan penyakit rubella serta kecacatan bawaan pada tahun 2020.
Secara resmi, Ketua TP PKK Kabupaten Pakpak Bharat, Ny. Dewi Remigo Berutu, S.Sos, mencanangkan kegiatan ini di Bale Sada Arih, Kompleks Perkantoran Panorama Indah Sindeka, Salak pada Rabu (01/08), yang ditandai dengan pemberian imunisasi kepada 3 orang perwakilan para siswa, yaitu Sabremo Boangmanalu dari SD 2 Salak, Liaimo Banurea (SD 2 Salak), dan Agnes Yosefani Padang (SMP 1 Salak).
Kampanye Imunisasi MR adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Program ini bertujuan untuk memutus transmisi penularan virus campak dan rubella. Kehadiran para pemangku kepentingan seperti para Camat dan Kepala Desa, perwakilan TNI dan Polri, pemuka masyarakat dan agama, serta para guru sangat penting dalam sosialisasi kegiatan ini yang sudah dilakukan sejak bulan Juli yang lalu, sebagaimana diutarakan oleh Ny. Dewi Remigo yang mengharapkan peran serta seluruh elemen dalam menyukseskan kampanye ini.
“Terkhusus kepada tim penggerak PKK, baik yang ada di Kecamatan dan Desa, serta para orang tua agar mehyegerakan membawa anaknya untuk diimunisasi MR, dan semuanya gratis tanpa dipungut biaya,”terangnya. Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Sekda, Sahat Banurea, S.Sos, M.Si, juga menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, terkhusus generasi muda. Senada dengan Ketua TP PKK, beliau mengutarakan pentingnya keterlibatan seluruh unsur dan kelompok masyarakat sehingga mampu berkontribusi dan menyamakan persepsi serta terlibat aktif dalam kampanye imunisasi ini.
“Hal yang cukup penting juga adalah adanya keterpaduan tindakan sehingga irama yang dihasilkan dalam pelaksanaannya akan lebih maksimal lagi”, tuturnya. Ka. Dinas Kesehatan, dr. Tomas, dengan didampingi Ka. Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit & Penyehatan Lingkungan (P2P-PL), dr. Pintar Manihuruk, saat dikonfirmasi mengutarakan bahwa Kabupaten Pakpak Bharat akan mengupayakan 100 persen untuk tercapainya imunisasi ini.
“Karena jika tidak, maka akan menjadikan kantong-kantong virus penyakit, yang suatu saat akan menyebarkan penyakit kepada anak-anak kita yang sehat”, terangnya. Secara khusus disampaikan juga bahwa tujuannya adalah meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat, memutus transmisi virus campak dan rubella, menurunkan angka kesakitan campak dan rubella, serta menurunkan angka kejadian Congenital Rubella Syndrome (CRS).
Perwakilan dari UPT Pelatihan Kesehatan Dinkes Prov. Sumatera Utara, Jandes Saragih, M.Kes, yang hadir pada acara pencanangan ini menyampaikan bahwa target utama pelaksanaan imunisasi ini adalah untuk memutus rantai virus MR. Keberhasilan program ini juga tergantung dukungan dari lintas sektoral. Kementerian Kesehatan menjalankan program ini dilakukan guna melengkapi imunisasi dasar lengkap dan menekan angka kesakitan dan kematian anak.
Imunisasi MR akan dilaksanakan dalam dua fase. Fase pertama telah dilaksanakan Agustus dan September 2017 di Pulau Jawa. Sementara itu, fase kedua dilaksanakan pada tahun 2018 di seluruh Indonesia. Campak dan Rubella adalah penyakit yang berbahaya dan menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini tidak ada obatnya namun dapat dicegah melalui imunisasi sejak dini. Pemerintah menargetkan mengeliminasi campak dan penyakit rubella serta kecacatan bawaan pada tahun 2020.