-->

Pilkada Pakpak Bharat: Sonni Berutu Paling Diunggulkan

Editor: Admin author photo
Gelaran Pilkada Pakpak Bharat digelar 2020 mendatang. Bulan Oktober mendatang sudah memasuki tahapan Pilkada. Meski demikian, sampai saat ini belum ada satu kandidat pun menyatakan niatnya untuk jadi ikut pada pilkada itu.
Meski demikian untuk sebatas isu bakal ikut meramaikan Pilkada itu beberapa orang digadang-gadang ikut meramaikan pesta rakyat lima tahunan itu. Sebut saja Sonni P Berutu (Ketua DPRD Pakpak Bharat), Jenny Riany Lucia Berutu, SH. Mansehat Manik (DPRD Pakpak Bharat), Ir Yanda Berutu (DPRD), Frans Benhard (DPRD), Jenny Berutu (Politisi Nasdem), Prof Mutshito

Solin (akademisi), Sahril Tumanggor (politisi), H Arsin Berutu SE (mantan birokrasi), Syamsudin Angkat (Birokrasi). Bahkan kabar terbaru Hj Rumerahwaty Berutu MM bakal digadang-gadang maju pada Pilkada mendatang.
Meski demikian geliat Pilkada Pakpak Bharat ini belum terlihat. Banyak pendapat di masyarakat untuk Pilkada saat pilihan masyarakat tampaknya tidak memikirkan politik indentitas. Masyarakat berpendapat Pilkada kali ini sudah seharusnya dipimpin oleh putra daerah. Putra daerah yang dimaksud lahir, besar, berkarya dan tinggal di Pakpak Bharat.
Hal demikian pun diutarakan aktivis asal Medan Kadirun Padang SP belum lama ini di Medan. Kadirun Padang SP menjatuhkan pilihan kepada Sonni P Berutu STh. Sonni diketahui saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Pakpak Bharat hampir dipastikan 2 periode.
Menurut Politisi PKB itu, pilihan kepada Sonni sebenarnya dari beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah putra lokal yang besar, sekolah dan bekarya di Pakpak Bharat.
Tak hanya itu sosok Sonni yang dikenal santai dalam memimpin dianggap tepat dalam membangun Pakpak Bharat.
"Sebelum saya menjatuhkan pilihan kepada dia banyak pertimbangan dan saya pelajari dari dinamika Pakpak Bharat yang sudah 16 tahun mekar. Pakpak Bharat sampai saat ini belum pernah sekali pun dipimpin oleh putra Pakpal lokal. Memang untuk membangun Pakpak Bharat tidak mudah. Tapi saya kira perlu ada dipimpin oleh orang mengerti tentang situasi kampung," katanya.
Kemudian soal ekonomi geliat ekonomi jalan di tempat. Penyebabnya kata dia, masyarakat merasa malas berusaha karena sepi. Penyebabnya apa? "Menurut saya itu juga disebabkan putra lokal yang tidak jadi pemimpin. Salah satu contoh, Kota Salak ketika sudah hari Jumat-Sabtu-Minggu seperti kota mati. Pejabat yang diletakkan oleh kepala daerah sudah berbondong-bondong pergi ke luar kota. Nah itu juga diakibatkan oleh kepala daerah yang tinggal di luar daerah. Coba misalnya kalau pejabatnya putra daerah apa berani kepala dinas berarti keluar kota pada hari Jumat-Minggu? Saya kira tidak. Sebab itulah cocoknya putra lokal yang memimpin," ungkapnya.
Selain itu pilihan lain kepada Sonni. Ia dikenal sebagai pejabat yang ramah dan mengerti sistem. "Saya kira dia mengerti sistem dan menghargai dan menghormati teman-teman di perantauan. Saya lihat beberapa belakangan dia menemui tokoh-tokoh Pakpak di Jakarta. Saya kira itu adalah sikap yang perlu dipuji dan sangat baik. Untuk itu saya mendung Sonni maju pada Pilkada 2020 mendatang," ungkapnya.
Kadirun yang sehari-hari mengguluti aktivis dan pemilih media, mengaku dorongan dan dukungan yang disampaikan masyarakat termasuk dirinya harus dimanfaatkan dengan baik.
"Saya berharap Sonni mengamini amanah ini. Saat ini masyarakat tidak lagi ingin politik indentitas tapi bagaimana putra lokal yang memimpin. Saya yakin Sonni bisa memimpin. Jangan sia-siakan kesempatan ini," harap Kadirun. 

Share:
Komentar

Berita Terkini