Wakil Ketua DPRD Pakpak Bharat Elson Angkat tampaknya tidak terima dengan pernyataan sejumlah mahasiswa yang tergabung pada Forum Komunikasi Mahasiswa asal yang melakukan audiensi di DPRD, Kamis (4/6/2020).
Sebelumnya mahasiswa menyebut pemerintah dinilai kurang peduli dengan harga-harga hasil pertanian masyarakat yang menurun di lapangan.
Namun bagi politisi Golkar itu, pemerintah juga sudah berupaya menjaga kestabilan harga pertanian. Elson juga menyebut salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan harga adalah dengan hadirnya peran perusahaan daerah PD PAL dalam menampung hasil pertanian Pakpak Bharat dengan melebihi harga yang dibeli oleh para tengkulak. Sepertinya komuditas hasil pertanian gambir.
"Kalau ada pernyataan pemerintah sama sekali tidak peduli saya kira kurang setuju. Salah satu contoh Perusahaan Daerah Pakpak Agro Lestari (PD PAL) telah menampung hasil pertanian masyarakat. Misalnya gambir PD PAL terus turun ke lapangan untuk membelinya. Harganya jauh lebih tinggi ketimbang tengkulak," kata Eslon Angkat didampingi Plt Sekretaris DPRD Pakpak Bharat Losmar Berutu.
Elson juga menyebut pembagian bahan sembako kepada masyarakat sangat merata.
“Saya kira untuk sembako pun demikian. Saya kira hampir semua masyarakat sudah menerima sembako, baik dari pusat, provinsi, kabupaten maupun dari dana desa. Kalaupun demikian, kalau ada adik-adik mahasiswa menemukan ada warga tidak mendapat, boleh disampaikan kepada dewan, atau ke dinsos Pakpak Bharat,” ucapnya.
Soal tudingan mahasiswa yang menyebut lembaga DPRD tidak ada menyalurkan sembako, Elson menyebutkan secara individu dewan sudah menyalurkan sembako kepada rakyat.
“Saya kira masing-masing dewan sudah ada menyerahkan sembako kepada masyarakat. Namun tidak dipublikasikan di media. Saya kira wajar, saya pun demikian, saya pribadi telah menyalurkan 500 paket sembako kepada masyarakat namun tidak ada publikasikan di media. Bagi saya hal demikian tidak perlu dipublikasikan,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, sejumlah mahasiswa asal Pakpak Bharat melakukan audiensi kepada DPRD Pakpak Bharat. Mahasiswa mempertanyakan kenapa lembaga tersebut tidak ada memberikan sembako kepada masyarakat.
Kemudian mahasiswa juga menilai pemerintah kurang tanggap dalam mengatasi turunya harga-harga hasil pertanian masyarakat. Audiensi tersebut sebelumnya berjalan alot. Sejumlah mahasiswa ingin memberikan bantukan berupa sembako; telur 1 butir, mie instan sebiji dan 1 kg beras. Namun Elson tidak langsung menerimanya. Elson mempertanyakan apa maksud dan tujuan mahasiswa melakukannya.
Sebelumnya mahasiswa menyebut pemerintah dinilai kurang peduli dengan harga-harga hasil pertanian masyarakat yang menurun di lapangan.
Namun bagi politisi Golkar itu, pemerintah juga sudah berupaya menjaga kestabilan harga pertanian. Elson juga menyebut salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan harga adalah dengan hadirnya peran perusahaan daerah PD PAL dalam menampung hasil pertanian Pakpak Bharat dengan melebihi harga yang dibeli oleh para tengkulak. Sepertinya komuditas hasil pertanian gambir.
"Kalau ada pernyataan pemerintah sama sekali tidak peduli saya kira kurang setuju. Salah satu contoh Perusahaan Daerah Pakpak Agro Lestari (PD PAL) telah menampung hasil pertanian masyarakat. Misalnya gambir PD PAL terus turun ke lapangan untuk membelinya. Harganya jauh lebih tinggi ketimbang tengkulak," kata Eslon Angkat didampingi Plt Sekretaris DPRD Pakpak Bharat Losmar Berutu.
Elson juga menyebut pembagian bahan sembako kepada masyarakat sangat merata.
“Saya kira untuk sembako pun demikian. Saya kira hampir semua masyarakat sudah menerima sembako, baik dari pusat, provinsi, kabupaten maupun dari dana desa. Kalaupun demikian, kalau ada adik-adik mahasiswa menemukan ada warga tidak mendapat, boleh disampaikan kepada dewan, atau ke dinsos Pakpak Bharat,” ucapnya.
Soal tudingan mahasiswa yang menyebut lembaga DPRD tidak ada menyalurkan sembako, Elson menyebutkan secara individu dewan sudah menyalurkan sembako kepada rakyat.
“Saya kira masing-masing dewan sudah ada menyerahkan sembako kepada masyarakat. Namun tidak dipublikasikan di media. Saya kira wajar, saya pun demikian, saya pribadi telah menyalurkan 500 paket sembako kepada masyarakat namun tidak ada publikasikan di media. Bagi saya hal demikian tidak perlu dipublikasikan,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, sejumlah mahasiswa asal Pakpak Bharat melakukan audiensi kepada DPRD Pakpak Bharat. Mahasiswa mempertanyakan kenapa lembaga tersebut tidak ada memberikan sembako kepada masyarakat.
Kemudian mahasiswa juga menilai pemerintah kurang tanggap dalam mengatasi turunya harga-harga hasil pertanian masyarakat. Audiensi tersebut sebelumnya berjalan alot. Sejumlah mahasiswa ingin memberikan bantukan berupa sembako; telur 1 butir, mie instan sebiji dan 1 kg beras. Namun Elson tidak langsung menerimanya. Elson mempertanyakan apa maksud dan tujuan mahasiswa melakukannya.