❤Eddy Berutu duduk di Tikar bersama warga.
pakpakbangkit.com - Suanana Alur Subur begitu tenang. Udaranya segar airnya dingin. Tidak seperti di kota, hiruk pikuk kendaraan.
Hanya sesekali kita melihat mobil 'hartop' melintas. Alur Subur jauh dari Kota Sidikalang, Dairi. Lokasinya berbatasan langsung dengan Aceh Tenggara. Kondisinya berbukit.
Eddy Berutu meninjau jembatan tua di Alur Subur |
Di sana ada satu gunung yang tinggi, namannya Delleng Simbelen. Di kaki Delleng Simbelenlah Alur Subur. Ke sana dari Sidikalang memerlukan 5 jam perjalanan itupun kalau kendaraan bagus. Medannya begitu sulit. Jalan yang berlumpur dan kondisi jalan yang curam dan bergelombang.
Tapi soal pemandangan jangan ditanya, indah. Menuju ke Sana dari Lau Njuhar saja kita akan melihat hamparan jagung, kemiri dan kebun coklat.
Alur Subur memiliki penduduk kurang lebih 900 orang. Jumlah kepala keluarganya 170. Di sana ada 5 dusun. Dusun Kilang, Kilometer 27, Simpang Aman, Dusun Bom dan Dusun Alur Subur.
"Kalau di sini cuacanya masih sejuk, tanahnya di sini cukup subur. Air di sini melimpah, ke rumah-rumah warga air sampai," kata tokoh masyarakat Alur Subur Ahmad Buyung Berutu saat Eddy Berutu Bupati Dairi menginap di rumahnya, Kamis 10 Februari 2022.
Eddy Berutu menyapa siswa di Alur Subur |
Ahmad menceritakan kalau dirinya sudah tinggal lama di Alur Subur. Sebelumnya ia pernah merantau tapi permintaan orang tua ia pulang kampung dan meneruskan usaha orang tuanya.
"Pernah juga merantau, tapi karena permintaan orang tua, saya balik ke kampung. Saya meneruskan usaha orang tua," katanya. Eddy Berutu lantas bertanya tentang usaha yang digulutinya.
"Apa usaha sekarang?," tanya Eddy Berutu. "Kalau sekarang berkebun sawit dan kemiri," jawab Buyung sapaan akrabnya.
Berapa luas kebunnya, tanya Eddy Berutu.
"Sikitnya, kalau kemiri ada 10 hektar. Itu dulu saya beli dan peninggalan orang tua," jawabnya merendah. Tanya Eddy lagi, kalau sawit berapa hasilnya?.
"5 ton lah sekali panen, sikitnya," jawab Buyung lagi.
Mendengarnya Eddy Berutu tertawa lepas. "Ah udah banyaklah itu berarti uangmu banyak," canda Eddy Berutu.
"Manalah sedikit itu," tambah Eddy.
Bagaimana harganya sekarang, tanya Eddy. "Kalau sekarang turun, 6000 ribu sekilo.
"Aku ada ide, saya punya teman, kalau kemirinya banyak saya punya teman tokenya kemiri, kalau mau boleh dijual ke dia. Tapi ingat jumlahnya harus banyak," kata Eddy.
"Kalau sudah banyak nanti barang, akan saya telpon abang," kata Buyung.
Pagi hari, Eddy Berutu tampak menemui warga di Alur Subur. Seperti biasa, Eddy yang berpakaian sederhana mendatangi rumah warga.
Mhd Amin Pinem, kepala Desa Alur Subur mengaku senang kehadiran bupati.
"Kami senang pak bupati, kami tak menyangka bapak datang ke sini dan menginap di sini," kata Amin..
"Iya saya akan datang ke sini. Saya rindu dengan suasana kampung. Saya senang bisa menyapa dan bertatap langsung dengan warga tanpa protokol," kata Eddy.
Eddy mengatakan ada sejumlah usalan masyarakat. Diantaranya tenaga medis atau bidan, jalan dan pendidikan diutamakan. "Akan kita lakukan secara bertahap," ungkap Eddy Berutu.
Sapa Murid
Usai sarapan pagi, Eddy Berutu menemui murid SD di Alur Subur. Sekolahnya namanya SD N 035938 Renun Rombel B.
Di sana muridnya hanya 45 orang. Anak SD tampak begitu senang kehadiran bupati. Eddy menanya apa cita-cita murid.
"Jadi bupati, jadi guru, jadi pilot dan presiden, pak," jawab murid bergantian.
Eddy tampak senang.
Eddy mengatakan anak-anak sekolah tetap rajin belajar.
"Belajar yang rajin iya, saya senang melihat anak-anak semangat. Saya akan minta dinas pendidikan Dairi memperhatikan sekolah ini," katanya. 3 guru kelas tampak ikut bahagia.
"Kami sangat senang pak, semoga diperhatikan kami pak," kata guru.
Di sana ada 3 guru yang membimbing siswa. 1 PNS dan 2 tenaga honorer.
Eddy mengatakan akan dinas pertanian memperhatikan sekolah Renun.